Rabu, 05 April 2017

Pergilah, ini waktunya untukmu pergi

"menghilanglah dari kehidupanku, enyahlah dari hati yang telah hancur,
kehadiran sosokmu kan menyiksaku, biarkan disini ku menyendiri,"

cuplikan lirik tersebut sungguh seperti mengutarakan isi hati saya,
dia yang selama ini masih saya anggap pemilik hati saya, sugar honey...

di tempat itu, dia selalu menghadirkan ingatan yang seharusnya saya lupakan,
di tempat itu, di tempat yang penuh kenangan itu,
di tempat yang pernah membuatku terhina tanpa adanya pembelaan dari dia,

tapi, mengapa saya masih memberatkan dia? apa masalahnya ?
saya buat setengah tahun lebih untuk melupakan dia, menghindari dia, berpura-pura move on dari dia,
sungguh hati ini seperti tak ingin, karena saya hanya bahagia dengan orang lain yang bukan dia,
tapi, mengapa masih ada bayang-bayang dia ?

sungguh saya benci perasaan ini !

hingga puncaknya tepat saat ulangtahun kakak pertama saya, dia sangat menyakiti hati saya,
dia yang sedang berada di US berjuang untuk Universitas,
dia yang selama itu pula saya khawatirkan, kesehatannya, barang bawaannya, kehidupannya disana nanti,
dia juga yang ternyata lebih mengabaikan saya, menyakiti hati saya, membuat saya menyesal masih mengingatnya, membuat saya menangisi seorang laki-laki lagi, membuat saya seolah memohon belas kasihan dia,

sungguh saat itu seperti saya terhinakan untuk ke sekian kalinya,
hina saya, saya benar2 merasa sangat tidak dihargai,

dan akhirnya saya tahu, hatimu bukan lagi untuk saya, seharusnya saya lebih tahu hal itu,
karena ketakutanku yang hampir satu tahun yang lalu ternyata terjadi,
dia yang terlibat suatu cinta lokasi terhadap temannya,
hal yang selama ini membuat saya takut, ternyata terjadi,
dan sungguh, Allah menunjukkan saya betapa buruknya dirimu untuk saya,

saya hanya tidak tahu caranya meminta maaf pada Tuhan,
saya tidak tahu caranya meminta maaf kepada orang lain yang selama ini setia menemani saya, setia membuat saya bahagia, selalu berada di depan untuk melindungi saya dan mengkhawatirkan saya,
saya tidak mengerti betapa kecewanya Alm. Bapak saya mengetahui putrinya tersakiti oleh manusia seperti dia,

sudah lama ingin saya tuliskan,
dengan ini saya nyatakan,
saya tidak akan pernah ingin mengganggu kehidupan Anda lagi,
saya tidak akan pernah mengingat semua tentang Anda lagi,
tidak akan pernah berkorban untuk Anda lagi,
no more heart for you, anymore !
so, don't ever hurt me again ! dan jauhlah dariku

saya pernah menyayangimu, saya tahu ini akan sulit bagi saya,
tapi saya lebih butuh orang lain itu, bukan diri Anda yang selalu, selalu, selalu dan selalu menyakiti hati saya...